Dota 2 dan League of Legends (LoL) adalah dua game MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) yang sangat populer dan memiliki basis penggemar yang besar di seluruh dunia. Meskipun kedua game ini tampak serupa pada pandangan pertama, ada beberapa perbedaan utama yang membedakan keduanya. Artikel ini akan membahas perbedaan-perbedaan tersebut di bawah empat subheading utama.
Dota 2 dikembangkan oleh Valve Corporation dan merupakan sekuel dari mod Defense of the Ancients (DotA) yang awalnya dibuat untuk game Warcraft III. Dota 2 dirilis secara resmi pada tahun 2013 dan dengan cepat menjadi salah satu game MOBA yang paling banyak dimainkan.
League of Legends, di sisi lain, dikembangkan oleh Riot Games dan dirilis pada tahun 2009. LoL juga terinspirasi dari mod DotA, namun mengambil pendekatan yang berbeda dalam hal desain dan mekanika permainan untuk menciptakan pengalaman bermain yang lebih mudah diakses oleh pemain baru.
Mekanika permainan Dota 2 lebih kompleks dan mendalam dibandingkan dengan League of Legends. Dota 2 memperkenalkan konsep seperti "deny" (membunuh creep sekutu untuk mencegah lawan mendapatkan pengalaman dan emas), berbagai macam kontrol peta yang lebih kompleks, dan interaksi item yang lebih bervariasi. Fitur seperti buyback (menghidupkan kembali hero setelah mati dengan biaya emas) juga menambah lapisan strategi dalam permainan.
League of Legends memiliki mekanika permainan yang lebih sederhana, yang dirancang untuk membuat game online lebih mudah diakses dan dipahami oleh pemain baru. Meskipun LoL juga memiliki elemen strategi yang dalam, fokusnya lebih pada kecepatan dan intensitas permainan. LoL tidak memiliki fitur deny, dan pembelian item serta perkembangan champion lebih terstruktur dan mudah dipahami.
Dota 2 memiliki hero yang lebih beragam dengan kemampuan unik dan kompleksitas yang tinggi. Setiap hero memiliki peran spesifik dan memerlukan pemahaman mendalam untuk memaksimalkan potensinya. Sistem skill progression dan itemization di Dota 2 memungkinkan pemain untuk menyesuaikan hero mereka secara dinamis sepanjang permainan.
League of Legends menampilkan champions yang lebih mudah diakses dan dipelajari. Setiap champion dirancang dengan konsep yang lebih sederhana namun tetap memiliki kedalaman yang cukup untuk permainan tingkat tinggi. Runes dan masteries di LoL memberikan fleksibilitas dalam mengatur kemampuan champions sebelum pertandingan dimulai, namun itemization dalam permainan biasanya lebih linear dibandingkan Dota 2.
Komunitas Dota 2 dikenal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dan pemain yang lebih berpengalaman. Turnamen terbesar Dota 2, The International, menawarkan hadiah terbesar dalam sejarah esports, menarik perhatian pemain profesional dari seluruh dunia. Struktur kompetitif Dota 2 cenderung lebih fokus pada turnamen besar dengan hadiah yang signifikan.
League of Legends memiliki komunitas yang lebih besar dan lebih beragam seperti slot gacor hari ini, dengan basis pemain yang sangat luas dari berbagai kalangan. LoL juga memiliki ekosistem esports yang sangat terstruktur dan terorganisir, dengan liga regional yang mapan seperti LCS, LEC, dan LCK. Riot Games secara konsisten mendukung scene esports mereka dengan event yang diadakan secara rutin dan sistem liga yang kompetitif.
Dota 2 dan League of Legends masing-masing memiliki karakteristik unik yang membuat mereka menonjol dalam genre MOBA. Dota 2 menawarkan kompleksitas dan kedalaman strategi yang lebih tinggi, sementara League of Legends memberikan aksesibilitas dan kecepatan permainan yang lebih ramah bagi pemain baru. Pilihan antara keduanya tergantung pada preferensi pribadi pemain dan gaya bermain yang mereka nikmati.