Overwatch 2: Pembaruan Besar dengan Tantangan Monetisasi dan Sistem Skor Baru - Overwatch 2 akhirnya hadir setelah dua setengah tahun tanpa hero baru. Namun, peluncurannya terjadi di tengah kontroversi terkait skandal pelecehan dan masalah tenaga kerja di Activision Blizzard, ditambah dengan akuisisi perusahaan oleh Microsoft. Saat ini, hanya mode Player vs Player (PvP) yang tersedia, sementara mode Player vs Environment (PvE) baru akan diluncurkan tahun depan.
Perubahan terbesar dalam Overwatch 2 adalah pengurangan jumlah tank dalam satu tim dari dua menjadi satu. Keputusan ini mengharuskan Blizzard untuk melakukan rework pada banyak hero, dan perubahan ini memberi dinamika baru pada pertarungan tim. Beberapa hero, seperti Orisa, mendapatkan kit baru yang membuatnya lebih menyenangkan dimainkan. Mode baru bernama Push juga menawarkan banyak peluang untuk flanking dan meningkatkan keseruan permainan.
Seperti biasa, peta dan desain visual Overwatch 2 mendapatkan pembaruan yang sangat baik. Tim pengembang berhasil memberikan sentuhan baru pada peta lama dengan penambahan cover alami dan peningkatan pencahayaan, berkat mesin grafis yang lebih baik. Peta-peta baru, terutama untuk mode Push, memberikan lebih banyak peluang untuk taktik dan pertempuran yang dinamis.
Overwatch 2 memperkenalkan hero baru seperti Sojourn, Junker Queen, dan Kiriko. Hero-hero ini membawa variasi menarik dan menambah kedalaman strategi. Selain itu, sistem ping yang baru meningkatkan aksesibilitas dan memudahkan komunikasi antar pemain, meskipun masih ada ruang untuk perbaikan dalam hal aksesibilitas lebih lanjut.
Salah satu masalah yang mencuat adalah monetisasi yang terkesan agresif. Skins berbayar, terutama skin dari Overwatch League yang dinaikkan harganya, menjadi sorotan. Sementara Battle Pass premium dan item di toko dapat dihindari, peralihan ke model ini sangat kontras dengan cara Overwatch 1 yang lebih mengutamakan pembukaan item lewat permainan.
Sistem skor baru dalam Overwatch Raja99 berpotensi memicu lebih banyak toxic behavior. Misalnya, sistem pembagian kill yang tidak adil antar hero bisa membuat pemain merasa statistik mereka tidak sebanding. Selain itu, pengalaman pemain baru diatur sedemikian rupa agar mereka bisa belajar perlahan dengan membuka lebih banyak hero seiring waktu, meski proses ini bisa terasa lambat.
Overwatch 2 menghadirkan banyak perbaikan pada gameplay, terutama di sisi PvP, meski masih ada beberapa kekurangan dalam hal monetisasi dan sistem skor. Dengan peluncuran PvE yang akan datang dan pembaruan berkelanjutan, Overwatch 2 berpotensi menjadi pengalaman yang lebih memuaskan di masa depan.