Sebuah desingan lembut dan semburan percikan api adalah satu-satunya peringatan yang saya terima. Dalam hitungan detik, saya dikepung, terperangkap dalam asap dan tembakan, berjuang untuk bertahan hidup. Dalam sekejap, semuanya berakhir. Kami telah "menang."
Rainbow Six Siege adalah game tembak-tembakan taktis terbaru dari Ubisoft yang mengusung konsep pseudo-realisme yang unik. Meskipun mengusung tema kekerasan ala permainan arcade, game ini juga menampilkan kenyataan pahit bahwa kita, sebagai manusia, sangat rapuh. Meskipun game ini sering mengglorifikasi aparat polisi militer dan unit kontraterorisme yang sering mendapat kritik dalam kehidupan nyata, nuansa tersebut tetap terasa dalam permainan ini.
Rainbow Six Siege tidak memiliki kampanye pemain tunggal, melainkan hanya mode multiplayer daring. Dalam permainan ini, dua tim yang terdiri dari lima pemain saling bertarung dengan peran menyerang dan bertahan. Pihak penyerang bertugas untuk menyelamatkan sandera atau menjinakkan bom, sementara pihak bertahan, yang berperan sebagai teroris, mencoba untuk mempertahankan objek tersebut di dalam bangunan yang sudah diperkokoh.
Setiap pertandingan dibagi menjadi beberapa fase. Fase pertama adalah rekognisi, di mana tim penyerang menggunakan drone kecil yang dikendalikan jarak jauh untuk mencari sandera atau bom yang menjadi sasaran. Pihak bertahan dapat memilih untuk bersembunyi atau menghancurkan drone tersebut agar pihak penyerang kesulitan dalam mengumpulkan informasi.
Setelah fase rekognisi selesai, permainan memasuki fase inti. Tim penyerang mulai menyerbu dan mencoba menemukan celah dalam pertahanan tim bertahan. Dalam Rainbow Six Siege, banyak dinding yang dapat dihancurkan. Mengetahui hal ini, tim bertahan dapat memperkuat dinding mereka untuk mencegah penyerang memasuki area, tetapi renforcement ini juga meninggalkan jejak yang dapat dimanfaatkan tim penyerang untuk menentukan mana area yang paling dijaga.
Rainbow Six Siege Raja99 menawarkan pengalaman taktis yang menuntut kerja sama tim, perencanaan, dan eksekusi yang presisi. Meskipun permainan ini menghadirkan gaya kekerasan yang dramatis, ia juga mencerminkan betapa rentannya tubuh manusia, serta pentingnya strategi dan pengelolaan sumber daya dalam pertempuran.